'An idiot admires complexity, a genius admires simplicity, — Terry Davis

  1. Berikan informasi terpenting (eg: definisi, kalimat utama) di kalimat pertama paragraf.
    1. Struktur paragraf deduktif. Tell them what you're gonna tell them. Then tell them. Then tell them what you just told them. - Aristotle
      1. Awali dengan kalimat utama yang menjelaskan maksud paragrafnya,
      2. Kalimat selanjutnya menjelaskan kalimat utama dengan argumen-argumen.
      3. Kalimat akhir merangkum paragraf secara singkat (”Oleh sebab itu, ….”, “Kesimpulannya, …)
  2. Pakai kata yang sederhana. Jangan sok puitis atau berteka-teki. Anak umur 5 tahun harus bisa paham tulisan kita (Feynman’s Technique). “Much of good writing is simply signal/noise ratio!”

Examples

  1. Contoh #1: “Research gap merupakan sebuah pertanyaan atau masalah yang belum dapat terpecahkan oleh studi-studi yang telah ada yang mana menunjukkan adanya ruang/lingkup yang masih belum atau kurang dieksplorasi.”

    1. Korbankan detail, tulis ulang dengan jumlah kata minimum, kaya jelasin ke anak umur 5 tahun.
    2. Output: “Research gap adalah masalah yang belum pernah dibahas penelitian sebelumnya.”
      1. Kenapa gak include “pertanyaan atau masalah” dalam kalimat? Sama aja sebenernya, meskipun kalo ditelusuri agak beda. Tapi orang buka instagram gapunya waktu banyak untuk baca
      2. Sisa kalimatnya ketika dibuang, sama aja kualitas dan jumlah informasi yang didapet (baca versi panjang di atas vs versi pendeknya, 2x lebih cepat bacanya tapi dapet intinya meskipun mungkin kelengkapan informasinya ~75%.
  2. Contoh #2: “tidak masalah meskipun sedikit terkesan mengulang”

    Apa yang diubah? hilangi kata yg tidak penting

  3. Contoh #3: “Meski negeri ini sudah merdeka 77 tahun, secara sporadis masih dijumpai anak-anak bangsa menderita kelaparan hingga meregang nyawa.”

    Direvisi menjadi: “Hingga saat ini, banyak penduduk Indonesia menderita kelaparan dan kematian”

    Apa yang diubah? Simplifikasi bagian mengenalkan waktu (bagian sebelum koma), hapus dan ganti kata yang tidak penting (”secara sporadis”, “meregang nyawa”), dan simplifikasi lagi sisa kalimatnya.

Kenapa Saya Tidak Bisa Menulis?

  1. Jarang baca tulisan yang berkualitas. Observasi dan gunakan teknik menulis dari tulisan tersebut.

Referensi

  1. Write Simply by Paul Graham https://paulgraham.com/simply.html
  2. Ask HN: How to get better at writing? https://news.ycombinator.com/item?id=34127742